Thursday, 29 January 2009

Penggemukan Sapi Sistem Kereman

| Thursday, 29 January 2009 | 0 comments

Sistem kereman biasa dilakukan dengan cara menempatkan sapi-sapi dalam kandang secara terus-menerus selama beberapa bulan. Sistem ini tidak jauh berbeda dengan sistem dry lot, kecuali tingkatnya yang masih sangat sederhana. Pemberian pakan dan air minum dilakukan dalam kandang yang sederhana selama proses penggemukan. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan perbandingan yang tergantung pada ketersediaan pakan hujauan dan konsentrat. Jika hijauan tersedia banyak maka hijauan lah yang lebih banyak diberikan, sebaliknya jika konsentrat yang mudah diperoleh dan harganya relatif lebih murah maka pemberian konnsentrat lah yang diperbanyak. Tapi ada pula peternak yang hanya memberikan hijauan saja tanpa adanya pemberian konsentrat ataupun pakan lainnya. Sudah barang tentu hal ini dapat dilakukan pada daerah-daerah yang masih potensial menyediakan hijauan.
Pengertian konsentrat dalam penggemukan sapi sistem adalah sederhana, yaitu hanya terdiri dari satu jenis dan paling banyak dua jenis bahan pakan saja. Contoh, konsentrat itu hanya berupa dedak padi saja atau ampas tahu, atau pun hasil ikutan industri pertanian lainnya. Ada pula yang membuat konsentrat itu berupa campuran dedak padi dengan ubi kayu yang dilumatkan dan kemudian direndam dalam air panas selama beberapa saat.
Penggemukkan sapi dengan sistem kereman hanya terdapat di Indonesia dan banyak dilakukan di daerah-daerah Mageran, Wonogiri, Wonosobo, Lamongan, Bondowoso, Banyuwangi, Sulawesi Selatan, dan Aceh. Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya usaha penggemukan dengan sistem kereman dibeberapa daerah :
- Bakalan sapi yang akan digemukkan cukkup tersedia dan relatif mudah diperoleh.- Ketersediaan hijauan, termasuk limbah pertanian cukup potensial dan tersedia sepanjang tahun.
- Ketersediaan hasil ikutan industri pertanian seterti ampas tahu, ampas brem, ampas nanas, dll cukup potensial dan tersedia sepanjang tahun.
- Kotoran sapi berupa pupuk kandang sangat diperlukan untuk memupuk tanaman pertanian penduduk.
Pertambahan bobot badan yang dicapai pada penggemukan sapi sistem kereman sangat bervariasi dan tergantung pada pakan atau ransum yang diberikan. Dari penelitian yang dilakukan di daerah Wonogiri, pemberian ransum berupa hijauan, konsentrat jadi, dan ditambah dengan ampas brem, mendapatkan pertambahan bobot badan rata-rata 0,8 kg/hari. penelitian ini dilakukan pada sapi peranakan ongole dan jantan sapi perah juga diperoleh rata-rata pertambahan bobot badan adalah 1,52 kg/hari dan 1,4 kg/hari dengan hanya memberikan hijauan saja tanpa ada penambahan konsentrat. Apabila ransum yang diberikan hanya hijauan saja maka pertambahan bobot badan yang dicapai tidak akan akan setinggi pertambahan bobot badan yang mendapat ransum berupa hijauan dan konsentrat.

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

kita dapat berubah asalkan kita mau berubah

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com