Itik petelur yang dipelihara secata intensif atau semi-intensif dapat berproduksi 250-270 butir per tahun. Produksi ini jauh lebih tinggi dari pada itik yang dibudidayakan secara tradisional {diangon}, yang hanya menghasilkan sekitar 170 butur per tahun. Namun, potensi produksi telur dalam satu populasi berbeda-beda, sehingga dalam koloni besar jarang yang mencapai 100%. Produktivitas bertelur itik merupakan perbandingan antara jumlah telur yang dihasilkan dan populasi itik dalam satu kelompok. Misalnya, satu sekat kandang berisi 100 ekor itik, menghasilkan 60 butir telur per hari, maka produktivitasnya 60%. Dengan demikian, 40% di antaranya belum memasuki masa produksi atau sudah tidak produktif. Itulah sebabnya, penting untuk memcari bibit itik yang seragam dari sumber yang sama.
Masa produktif itik petelur yang dibudidayakan secara intensif atau semi-intensif kurang lebih dua tahun. Pada pemeliharaan optimal, volume produksi telur akan terus meningkat. Mula-mula itik bertelur 15%, pada umur tujuh bulan menjadi 70-80%, sedangkan pada bulan ke-9 sampai ke-10 produksinya berangsur turun menjadi sekitar 60%. Menurut beberapa peternak, periode kedua merupakan periode bertelur paling tinggi. Karena itu, banyak peternak bermodal besar hanya memelihara sampai periode ke-2 rontok bulu, untuk kemudian mencari bibit baru yang lebih produktif.
Selama masa bertelur, porsi makan itik ditingkatkan sedikit demi sedikit. Hindari berganti-ganti jenis pakan, karena biasanya itik tidak langsung merespon pakan janis baru. Agar itik cepat bertelur, tingkatkan kandungan protein hewani dalam pakan. Bulu itik akan rontok menjelang masa bertelur yang pertama.
Memelihara itik non-produktif tentu tidak menguntungkan. Karena itu setiap waktu itik bertelur perlu diseleksi. Populasi itik dengan produktivitas telur di bawah 45%perlu mendapatkan perhatian. Teknik pemisahan bertahap dapat dilakukan untuk mengetahui itik produktif fan itik apkir. Seleksi bisa dilakukan baik pada itik apkit dapat dijual sebagai itik potong. Harganya 40% lebih rendah dibandingkan dengan bibit itik siap bertelur.
3 comments:
apakah itik yang umurnya tidak sama produktifitas telurnya akan berkurang? bagaimana solusinya agar produktifitas telurnya kembali stabil?
apakah itik yang umurnya tidak sama produktifitas telurnya akan berkurang? bagaimana solusinya agar produktifitas telurnya kembali stabil?
Tu diblas....
Post a Comment
kita dapat berubah asalkan kita mau berubah